GURU TAK SEBATAS MENGAJAR

admin  | 13 Ags 2022  | 348 views  |

PENULIS : IKA KARTIKA, S.Pd

Terkadang nilai akademik itu selalu menjadi tolak ukur keberhasilan siswa. Padahal nilai akademik sebuah power yang tertutup dan dogmatis. Ada hal yang perlu dipahami oleh orang tua yang memiliki anaknya di jenjang pendidikan (sekolah), Emotional skill...sebagai pengewajantahan perilaku siswa sehari-hari. Dalam dunia pendidikan ini kita kenal dengan 'Afektif'.

Ruang kelas sepertinya terlalu sempit untuk mencoba menanamkan dan memberikan pembelajaran berkenaan dengan sisi Emotional Skill (EQ, konsep Ari Ginanjar dan Aa Gymnastiar). Alam, inilah ruang terbuka yang lebih pas bagi pendidikan EQ. Kegiatan kemahpun menjadi kemasan yang sempurna untuk menjadi ruang belajar. Kehidupan sosial disana beragam, alampun tak seindah yang dibayangkan, menapaki siang dalam jeda waktu begitu juga malam dalam jeda waktu, dengan beragam aktivitas kehidupan tentunya akan menempa siswa-siswi tentang apa...bagaimana...menyikapinya. Hanya emotional skill yang bisa menjadikan semuanya nyaman dan jadi bermakna untuk bekal karakter anak besok, seiring makna intelegensi.

Gurupun, tak ragu berada di tengah-tengah siswa, walau tak mengajar. Guru disana mencoba melakukan bimbingan agar setiap anak asuhnya memperoleh nilai fantastis. Nilai yang akan terlihat pada sikap dalam penyiasatan setiap langkah hidupnya.

(Renungan dari Pangkalan SMANCI dalam kegiatan Jambore Ranting 2022 Kecamatan Cikijing).

Tulisan Terkait