PESAN TERSEMBUNYI

Penulis : Encu Syamsudin
Sehari setelah memperingati upacara Hari Kemerdekaan RI, seluruh warga SMAN 1 Cikijing mengisi uforia kemerdekaan dengan mengadakan beragam games. Satu diantara beberapa games yang diselenggarakan adalah Permainan Kolaboratif Tali – Paku – Botol.
Secara teknis Permainan Kolaboratif Tali – Paku – Botol ini memerlukan peralatan yang tidak terlalu banyak, begitu pula dengan teknis permainannya cukup sederhana untuk dilakukan. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan permainan ini hanya Tali, botol, dan paku. Tali dan paku diikat dalam satu simpul ikatan dimana posisi paku menjuntai vertikal ke bawah kisaran 40 cm dari simpul tali di atasnya. Sementara itu tali lain diatasnya membentang dengan arah horizontal dengan kisaran panjang 200 cm. Jumlah juntaian tali pengikat ini disesuaikan dengan jumlah peserta nya. Kemudian ujung tali pengikat ini diikatkan pada pinggang masing-masing peserta dengan posisi membelakangi juntaian paku. Tantangan semakin sulit karena setiap peserta wajib menutup mata. Sementara itu, satu-satunya petunjuk bagi peserta supaya bisa berhasil berjalan dari Start Point menuju tempat dimana botol diletakan, hanya mengandalkan petunjuk dan arahan dari pemandunya. Aturannya : kelompok pertama yang berhasil memasukkan paku ke dalam botol, maka mereka lah pemenangnya.
Ada banyak pendidikan karakter dan hikmah yang bisa kita petik dari praktek permainan Tali – Paku – Botol ini. Diantaranya adalah :
Memupuk Semangat Sinergitas antara peserta dalam satu tim
Ketika masing – masing peserta dalam Tim berusaha untuk memasukan paku ke dalam botol, diperlukan kesamaan arah dan tindakan.
Hikmah yang bisa kita ambil dari bagian ini adalah betapa pentingnya komitmen untuk dapat bersinergi dalam mewujudkan tujuan bersama. Bergerak dalam satu visi dan misi yang sama demi tercapainya cita-cita bersama.

Memupuk Semangat Kolaboratif
Dalam permainan ini, diantara syarat mutlak untuk berhasil memasukan paku ke dalam botol adalah bahwa setiap peserta harus bisa bekerja sama dengan baik. Bagaimana setiap peserta bisa memastikan paku masuk ke dalam mulut botol. Terkadang ada peserta yang harus bergerak maju, sementara di sisi lain, ada juga peserta yang harus bergerak mundur untuk memastikan posisi paku tepat berada di atas mulut botol dan kemudian secara bersama-sama memasukannya.
Baik dalam organisasi maupun dalam lingkup instansi, semangat kolaboratif ini mutlak adanya. Setiap persona dalam organisasi boleh jadi menduduki posisi yang berbeda. Pun setiap persona memiliki fungsi dan peran yang tidak sama. Ketika menjalankan peran nya masing-masing, bentrokan maupun gesekan antar anggota tidak jarang pula terjadi. Terkadang ada anggota yang harus maju, terkadang pula ada anggota yang harus bersedia mundur. Di atas semua itu, maka sangat diperlukan sikap legowo dan tepo seliro dari masing-masing anggota. Namun, dengan keragaman posisi dan fungsi itu, semuanya bergerak dan melangkah pada tujuan, visi-misi dan cita-cita yang sama.
Memupuk kesabaran
Untuk bisa memasukan paku ke dalam mulut botol, bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap peserta harus mampu memposisikan diri sehingga paku bisa berada tepat lurus vertikal di atas mulut botol. Kemudian setiap peserta harus jongkok secara bersama-sama dalam irama yang sama sehingga paku bisa pas masuk ke mulut botol. Proses ini berjalan dalam waktu yang cukup lama, terlebih hembusan angin terkadang merubah dan mengacaukan posisi paku yang sudah berada tepat lurus pada posisi nya.

Sikap sabar ini pula lah yang wajib dimiliki oleh masing-masing angota. Bagaimana tidak, dalam setiap upaya mencapai tujuan bersama, kita tidak akan pernah sepi dari hambatan, rintangan dan gangguan. Kedewasaan dalam bertindak dan kematangan dalam berfikir merupakan salah satu manifestasi nyata dari sikap sabar. Terlebih gangguan dan hambatan terkadang tidak hanya datang dari luar, tapi boleh jadi muncul dari dalam. Maka sikap sabar ini pula lah yang menjadi barometer pengukur kedewasaan bersikap dan berfikir setiap persona dalam tubuh organisasi dan instansi.
Memupuk sikap amanah dan saling percaya antar anggota
Salah satu versi dalam permainan ini diantaranya adalah setiap peserta harus bisa memasukan paku ke dalam botol dalam keadaan mata tertutup. Sementara itu, untuk arah dan gerak, mereka mengandalkan arahan dari rekan mereka sebagai pemandu, dimana pemandu ini posisi nya tidak terikat tali dan mata nya tidak ditutup.
Tamsil di atas bisa kita sandarkan pada lingkup kegiatan ber-organisasi dan ber-instansi. Secara struktur ada yang menjadi peminpin dan sisanya menjadi anggota dengan beragam fungsi dan posisinya. Setiap individu dalam organisasi tersebut harus bisa bergerak dan bertindak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Seorang peminpin harus memastikan setiap anggota nya bergerak dan berjalan pada jalur yang semestinya. Seorang peminpin terkadang juga harus “berteriak” atau bahkan “menyeret” ketika mendapati anggotanya yang ngeyel keluar dari arahan supaya kembali pada posisinya. Dengan segala keterbatasan anggota yang memiliki “pandangan terbatas” dan “tubuh terikat”, seorang peminpin harus tetap dengan telaten, sabar, dan bijak dalam mengarahkan setiap anggotanya. Pun masing-masing anggota, secara kaffah menaruh kepercayaan kepada pimpinan pada semua arahan dan kebijakan yang dihasilkan demi tercapainya visi, misi dan tujuan bersama.
Wallahu’alam….
19-08-2022 M / 21 Muharrom 1444 H. 02.40 WIB