Peningkatan Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Learningapps dan classtools.net

sman1cikijing.sch.id-Dalam rangka merealisaikan hasil kajian dan analisis pada kegiatan On The Job Training 1 (OJT-1) dan In Service Training (IST-1) Diklat Calon Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat gelombang 2 Tahun 2021, penulis mengadakan Rencana Proyek Kepemimpinan berupa In Service Trainning (IHT) di SMAN 1 Cikjing. IHT sudah rutin diadakan di sekolah, tetapi kali ini terasa berbeda karena akhir dari IHT adalah benar-benar untuk mencapai Wellbeing Siswa.
Sebelumnya IHT digelar berdasarkan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 baik pada aspek standar isi maupun standar proses dan penilaian, juga pernah IHT tentang Google Classroom dan Zoom Meeting. Namun seiring perkembangan zaman dan di tengah masa pandemi, ada satu keharusan di mana guru harus benar-benar melek IT. Guru tidak hanya dapat membuat power point, menggunakan google classroom dan zoom meeting saja, tetapi harus lebih dari ini. Guru harus mengenal berbagai aplikasi/fitur-fitur di Internet yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil pembelajaran selama OJT-1 dan IST-1 dan hasil analisa pada 8 SNP di Sekolah, penulis menemukan masalah pada Standar Proses, dimana guru sudah mahir koputer dan Internet tetapi kurang paham pada penggunaan media pembelajarn berbasis IT. Penulis mendiskusikan dengan Ibu Kepala Sekolah (Dra Hj Yani Malihah) dan para wakasek tentang akan diadakannya IHT Peningkatan Kompetensi Guru di Bidang IT Melalui Penggunaan LearningApps dan Classtool. Maka disusunlah kepanitian dan disepakati IHT akan dilaksanakan pada tanggal 10-12 September 2021 dengan Narasumber Ibu Tita Rosita, M.Pd (Guru B Inggris SMAN 1 Jatiwangi yang konsen pada media IT/ Guru Pengajar Praktek Guru Penggerak di Majalengka). Setelah rapat kepanitiaan, disusunlah Proposal kegiatan. Walupun ini merupakan tugas RPK saya dalam rangka Diklat CKS, namun seluruh stakeholder di SMAN 1 Cikjing sangat mendukung IHT ini terutama Ibu Kepala Sekolah selaku mentor. Juga Pengajar /Pembimbing penulis di Diklat CKS, Ibu Dini Wati, S.Pd, M.Si senantiasa memberi bimbingan dan arahan dalam persiapan administrasi IHT sampai dengan penyiapan Instrumen Monev yang nantinya akan dianalisis. Ibu Dini tidak hanya membimbing penulis, tetapi membimbing semua peserta Diklat CKS kelas F dalam pelaksanaan RTK ini.
Tibalah saatnya pembukaan IHT dilaksanakn pada hari Jumat, 10 September 2021, dihadiri oleh Koordinator Pengawas KCD Wilayah IX sekaligus Pengawas Pembina SMAN 1 Cikijing Drs Sigit Sulistio, dibuka oleh Ibu Kepala Sekolah, seluruh guru mengikutinya dengan antusias. Apa yang disampaikan oleh pemateri sangat menarik dan membuat kami termotivasi untuk benar-benar melek IT. Aplikasi ini sudah tersedia di google, kita tinggal memanfaatkannya. Selain tentang LearningApps dan Classtools.net, pemateri memberi aplikasi lain seperti padlet dan google jamboard yang menambah semangat para guru untuk mempraktekkan aplikasi-aplikasi tersebut. Hari kedua dan ketiga kami isi dengan mempraktekan hasil IHT dan mempresentasikannya. Semua guru menyusun rencana pengelolaan pembelajaran menggunakan aplikasi berbasis IT ini walaupun sudah KBM Tatap Muka terbatas. Ini dapat dilaksanakan dengan Blended Learnning. KBM-nya di dalam kelas tapi saat bagian-bagian tertentu, aplikasi HP digunakan (bisa saat apersepsi, bisa saat konfirmasi maupun saat penilaian proses).
Guru-guru yang mengikuti IHT yakin bahwa aplikasi ini dapat disukai oleh siswa dan dapat menambah motivasi belajar siswa. Semua guru memberi respon positif terlihat mereka sangat antusias, terbukti dari 3 hari IHT tidak pernah absen. Cara penggunaan aplikasi-aplikasi ini tidak dapat penulis jelaskan di sini, karena harus praktek langsung. Penulis hanya menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa kita sebagai guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat termasuk pada bidang IT. Siswa kita lahir di zaman IT sudah maju, sehingga mereka menjadi Native (Pemilik IT), sedangkan kita sebagai pendatang. Maka kita harus beradaftasi agar dapat berbaur dengan kesenangan siswa.
Aplikasi yang dilatihkan pada IHT ini bukan merupakan yang terbaik, karena masih banyak aplikasi lainnya yang belum dipelajari. Tetapi setidaknya IHT ini telah menggugah kesadaran guru untuk mau membuka fitur-fitur yang telah disediakan di google (bukan hanya gmail, google drive saja) dan mulai mencoba memanfaatkannya. Di youtobe sudah disediakan pula tutorial-tutorial dalam menggunakan aplikasi apa saja, tinggal niat kita saja insya Allah kita akan bisa. Ya Allah mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, para guru dimana saja berada termotivasi untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam bidang IT agar kualitas proses pembelajaran lebih meningjkat, yang pada akhirnya menciptakan wellbeing siswa.
(Oleh Dewi Susanti Kaniawati, M.Pd. Email: dewi_suryadi@ymail.com)