BINTANG KEJORA

PENULIS : SRI ASIH (X MIPA 1)
Bintang seorang pemuda dengan rambut hitam bagai bola matanya, dan berbadan tinggi. Memiliki kumis tipis dan kulit putih. Dia seorang siswa SMA x, dan duduk di kelas XII IPA 2. Dia adalah anak dari pengusaha kaya. Memiliki mobil mewah dan motor mewah juga. Dia memiliki hobi bermain alat musik. Dulu dia sekolah SLTP di MTS x dan sekolah dasar(SD) di SD x.
Kejora seorang remaja dengan kulit kuning langsat berbadan tinggi dan agak berisi. Memiliki pipi yang cubby dan bibir yang manis. Dia sangat cantik dan menarik. Dia sekolah di SMA x,menduduki kelas XII IPA 1. Dia adalah anak dari keluarga sederhana, ayahnya bekerja sebagai buruh. Tinggal di rumah yang sangat sederhana. Dan dia memiliki hobi menyanyi. Dia alumni dari SLTP MTS x dan SD x.
Di pagi yang cerah ini awal masuk sekolah, Bintang tidak sengaja menabrak seorang gadis cantik di perpustakaan. "Bruk" buku yang dibawa gadis itu jatuh. "Maaf tidak sengaja"ucap Bintang. "Tidak, ini sangat tidak bermasalah bagi saya" jawab gadis itu dengan menundukkan kepalanya ke bawah. "Kenalin Bintang" ucapnya sambil mengulurkan tangannya "Kejora" jawab gadis itu. Mereka berdua merasa aneh atas pertemuannya ini, karena ini merupakan pertemuan pertama mereka, dengan alasan Binrang adalah siswa baru disekolah kejora. Setelah berfikir panjang akhirnya Bintang dan Kejora menyadari bahwa mereka adalah teman baik dari kecil. Mereka sangat senang bisa bertemu kembali.
Waktu terus berjalan tak terasa, Bintang yang selalu tersenyum ketika melamun, dia teringat kenangan dulu waktu Kejora mengunci hatinya. Dulu dia dan Kejora adalah pasangan paling langgeng namun waktu yang terus berjalan memisahkan mereka sampai sekarang mereka bertemu kembali. Sebaliknya Kejora juga merasakan hal yang sama. Kejora adalah ketua dari organisasi Seni dan Bintang, dia mendaftar diri untuk masuk organisasi itu. Tak terasa karena kenyamanan waktu yang begitu lama terasa sangat sebentar. Beberapa bulan kemudian, Bintang memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya kembali pada Kejora, tapi dia sedikit ragu "Bagaimana jika dia tidak memiliki rasa yang sama lagi?" ujarnya dalam hati.
"Ahhh sial, pokoknya harus coba!" ujarnya lagi dalam hati. Akhirnya dia pun memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya yang selama ini terpendam. Padahal dia sangat lama berpisah dengan wanita yang sangat dia sayangi.
"Kejora, boleh kita ke taman sekolah sebentar?" tanyanya dengan gugup. "Iya,tentu" jawabnya. Akhirnya mereka berjalan sampai di taman, "Kejora, apakah kamu masih punya rasa yang dulu? "Kejira terkejut dan pipinya kemerahan karena malu"Maksudnya apa ya?" Jawabnya dengan penuh rasa senang dan tertutupi rasa malu. "Kamu ingatkan bagaimana kita yang dulu"tanyanya lagi"Iyaaa aku tahu, aku juga memiliki rasa yang sama" Jawabnya dengan senyumannya yang manis membuat Bintang semakin berbunga-bunga. "Tetapi satu hal, apakah keluargamu nanti menerimaku? Aku hanyalah wanita sederhana, tidak bergelar, dan tidak banyak uang. Sedangkan keluargamu semua memiliki gelar dan mewah?" tanyanya pada Bintang. "Tidak keluargaku tidak seperti itu!"Jawabnya. "Tetapi jujur aku minder sekali kita itu bagaikan langit dan bumi, kamu langitnya yang ada diatas sedangkan aku dibawah!" Ujarnya lagi.
Tetapi Bintang terus meyakinkan kejora, dan akhirnya kejora mau menerima bintang. Beberapa bulan kemudian, mereka keluar dari SMA x dan Bintang melanjutkan kuliahnya dengan jurusan kedokteran sedangkan Kejora bekerja di PT x. Dari situ kejora semakin minder, apakah pergi adalah jalan terbaik. Tapi, dia ingat kalo dia memiliki suara yang khas dan bagus. Akhirnya dia berusaha mencari audisi-audisi ajang bintang dangdut. Setelah 3 bulan, dia akhirnya mengikuti kontes dangdut x, namun gagal. "But it's oky" ujarnya dalam hati. Bintang yang saat ini sedang kuliah, memiliki banyak teman wanita membuat Kejora semakin minder. Kejora menangis di malam hari dan merenung "apakah lebih baik diakhiri saja, Tuhan" ujarnya dalam hati. Tangisannya memenuhi pipinya yang manis. Akhirnya Kejora memberanikan diri mengatakan semua isi hatinya pada Bintang, tetapi Bintang tetap saja ingin bersama Kejora. Kejora pun pergi lagi untuk bekerja. Salah satu temannya memberitahu Kejora, ada audisi pencarian ajang bakat. Kejora senang mendengar hal itu. "Kita coba sekali lagi, Tuhan!" ujarnya dalam hati.
Kejora pun lolos, penantiannya yang bertahun-tahun tertunda akhirnya di gapai. Dia sekarang menjadi pusat perhatian semua orang karena suaranya yang khas bagaikan nyanyian burung. Selain menjadi penyanyi dia juga menjadi pemain utama di film x, dan model internasional. Akhirnya kehidupan Kejora pun berubah. Bintang yang telah matang mengejar karirnya, kini tidak membuat Kejora minder. Setelah bertahun-tahun mereka menjalin komitmennya, akhirnya mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Mereka menikah di gedung x, dan kini mereka hidup bahagia, mereka bagaikan air tanpa bunga.